Yesterday, Im having Passover celebration. Yup, di era covid ini, di ibadah online
Tentunya terasa berbeda. Tapi tetap sukacita kok, mengetahui semua ini "berarti"karena kasih Tuhan pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib..
Maaf aku belum bisa menulis dengan baik, jadinya kaya diary deh ini.
Hmm what's really going on here..it's1:18.
Tadinya aku sudah tertidur jam 9. Sudah senang jam tidurku akan membaik eh jam 12 malah ku terbangun, yasudah sayup-sayup ku hidupkan LIVE streaming Steven Furtick, sambil beranjak skincare-an. Niatnya cuma mau cuci muka, malah berakhir mandi...
Lalu setelah semuanya kelar, aku berakhir dengan hati yang meluap-meluap ingin menulis. Maaf, aku melewatkan sesuatu. Aku habis membaca riwayat percakapanku dengan dia.
Oh Tuhan, betapa Bey merindukan dia.
Betapa Bey mensyukuri kehadiran dia di hidup Bey.
Betapa aku bahagia setiap dia menanyakan pendapatku, entah dari sepatu mana yang hendak dia beli atau sampai memberitahu pengumuman masa depannya.
Betapa Bey meyayangkan harus melepaskan dia.
Tapi pengalaman membaca riwayat percakapan kami benar-benar....it feels surreal.
Ijinkan Bey membungkusnya dalam kapsul:
Bahwa Bey dan dia sudah saling terbuka. I'm amazed on how I can be open effortlesly to someone.
Jujur, rasanya aku merasa tidak maksimal, rasanya aku bisa mengasihi dia lebih dari yang aku rasakan menjadi aku di percakapan itu.
Bahagia rasanya mendengar kembali lagu-lagu yang ia mainkan buatku.
Potret kebersamaan itu yang melukiskan lengkung senyum di wajah kita.
Baiklah, kiranya kusudahi dahulu. Sudah meluap-luap ini..
Tuhan Yesus..
Tolong berkati ya
I believe in Your Plan.
Tentunya terasa berbeda. Tapi tetap sukacita kok, mengetahui semua ini "berarti"karena kasih Tuhan pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib..
Maaf aku belum bisa menulis dengan baik, jadinya kaya diary deh ini.
Hmm what's really going on here..it's1:18.
Tadinya aku sudah tertidur jam 9. Sudah senang jam tidurku akan membaik eh jam 12 malah ku terbangun, yasudah sayup-sayup ku hidupkan LIVE streaming Steven Furtick, sambil beranjak skincare-an. Niatnya cuma mau cuci muka, malah berakhir mandi...
Lalu setelah semuanya kelar, aku berakhir dengan hati yang meluap-meluap ingin menulis. Maaf, aku melewatkan sesuatu. Aku habis membaca riwayat percakapanku dengan dia.
Oh Tuhan, betapa Bey merindukan dia.
Betapa Bey mensyukuri kehadiran dia di hidup Bey.
Betapa aku bahagia setiap dia menanyakan pendapatku, entah dari sepatu mana yang hendak dia beli atau sampai memberitahu pengumuman masa depannya.
Betapa Bey meyayangkan harus melepaskan dia.
Tapi pengalaman membaca riwayat percakapan kami benar-benar....it feels surreal.
Ijinkan Bey membungkusnya dalam kapsul:
Bahwa Bey dan dia sudah saling terbuka. I'm amazed on how I can be open effortlesly to someone.
Jujur, rasanya aku merasa tidak maksimal, rasanya aku bisa mengasihi dia lebih dari yang aku rasakan menjadi aku di percakapan itu.
Bahagia rasanya mendengar kembali lagu-lagu yang ia mainkan buatku.
Potret kebersamaan itu yang melukiskan lengkung senyum di wajah kita.
Baiklah, kiranya kusudahi dahulu. Sudah meluap-luap ini..
Tuhan Yesus..
Tolong berkati ya
I believe in Your Plan.
Posted by
berilla