Pages

Hiruk

Takada sedikit kabut pun di mataku. Gelap hari ini tak juga mengaral untuk terjaga. 
payah ku mencari jalan untuk tak sengaja terpejam tanpa batas waktu...
Ah aku terlalu naif untuk semua hal yang baru ini
Namun, aku kian cenderung sama cacatnya denganmu
Lagi, aku hanya seseorang yang tersesat di dunia paralel 
hingga ku terbiasa salah menganggap bahwa hidup memang tak ada tujuan.
Di rumitnya jalan berliku itu kutemukan lagi aral itu
menggoyahkan bukan saja imanku yang hampa pada akhirnya
Hatiku yang terbiasa melengang pergi meninggalkan hati demi hati
kini harus berdesak dan luka hanya demi hati utusan malaikat pencabut itu...
Meski sudah tak diayal lagi bahwa hatiku belum berhenti mencari yang seindah dewata
Namun ku tak ingin berlabuh di hatimu, aku hanya ingin sejenak memandangmu dan menyanyikanmu lagu indah
Karena aku tau tujuanku sudah ditentukan
Namun sekiranya mega dan alam tak mengijinkan,
biar riak senandung jalanku berterimakasih
karena melewatimu aku selangkah lebih dekat menuju pusat gravitasi pelabuhanku....
Mungkin, ukiran kataku, huruf demi huruf memang tiada arti tanpa ada Tuan yang memiliki
Kiranya abaikan saja seperti uap yang terbakar dan tak berbekas itu
Terlepas dari tulus tidaknya hati ini menyerahkan hati ini dilukai, 
Namun Tuhan izinkanlah aku yang tak sempurna ini meminta hanya yang terbaik untuknya

0 comment:

Post a Comment

Menurut kamu gimana?

Total Pageviews


Copyright © 2012 THISTemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.