Aku hanya tidak mengerti.
Kenapa? Aku lupa, atau memang aku tidak pernah tau?
The last time I tried to write before this, I opened this blank page and I was like
What I'm doing here?
Then I've left this page for quite a long time
Until now.
Semuanya, terasa begitu asing. Ya...mungkin, memang bukan jalanku
Ah, tapi lalu tiba-tiba entah bagaimana,
aku membaca sebuah tulisan.
Tulisan yang begitu cerah, begitu ceria.
Sangat menyenangkan membacanya sampai akhir. Sampai tuntas.
Then I found myself realize...
ini tulisanku?
I was choked.
I felt even worse.
Aku merasa sangat asing.
Aku tidak mengenal siapa yang ada di depan komputer ini
dan tulisan siapa yang kubaca? Semuanya benar-benar asing.
And for seriously, I felt that insecure
where do I stand now?
Membacanya aku seperti dihadapkan pada cermin
Darinya, aku bisa melihat suatu titik nyaman.
Terang benderang.
Terlalu terang.. hingga membuatku sadar aku tidak seterang dulu.
Ya aku yang gelap. Kelam.
Mungkin saja...
aku memang dihadapkan pada musuh setiap orang
Sosok raksasa yang menyelubungimu penuh
Semua harus melewatinya
Sosok seperti... kedewasaan.
Atau mungkin saja...
Aku sedang dalam lubang gelap. Jatuh terlalu terlalu dalam.
Dalam relung atmosfer antara aku dan dia
Terhisap.
Terhisap oleh sebuah medan.
Medan yang merusak semua gelombang
Mengacaukan semuanya.
Sehingga sesaat aku bahkan tidak tau
Apakah ini gelap atau terang?
Sesaat saja, namun kemudian sudah terlambat
Semua tidak bisa kembali seperti semula
Aku kehilangan AKU.
Gelap sekali. Rasanya begitu kelam...
It's like I'm trying hard to be free,
brave a hundred storms to leave it
But I just can't..
Tapi, kemudian cahaya itu datang
Cahaya yang hangat yang memberikan aku kekuatan
Cahaya yang ternyata selalu ada,
tapi aku saja yang bodoh
Terlalu naif dan memalingkan wajahku dari Cahaya itu...
Rasanya Nyaman. Ringan sekali.
Sangat menyenangkan disirami kehangatan ini
Lembut, karena ini tidak dipaksakan
Bukan seperti medan yang menarikmu kencang
Seperti alami jatuh di hatimu,
disirami sampai melimpah ruah!
Aku tidak kurang
Ya, aku penuh sekali!
Climb.. climb and still climbing
I've been moving on.
Been? It's life what we're surviving for
I know I will say I moved on when I breathe my last breath
Ya, perasaanku penuh sekali.
Aku sampai tidak tau bagaimana cara mengungkapkannya.
Ah, tidak apa
Lagipula, aku sudah lupa menulis..
Kenapa? Aku lupa, atau memang aku tidak pernah tau?
The last time I tried to write before this, I opened this blank page and I was like
What I'm doing here?
Then I've left this page for quite a long time
Until now.
Semuanya, terasa begitu asing. Ya...mungkin, memang bukan jalanku
Ah, tapi lalu tiba-tiba entah bagaimana,
aku membaca sebuah tulisan.
Tulisan yang begitu cerah, begitu ceria.
Sangat menyenangkan membacanya sampai akhir. Sampai tuntas.
Then I found myself realize...
ini tulisanku?
I was choked.
I felt even worse.
Aku merasa sangat asing.
Aku tidak mengenal siapa yang ada di depan komputer ini
dan tulisan siapa yang kubaca? Semuanya benar-benar asing.
And for seriously, I felt that insecure
where do I stand now?
Membacanya aku seperti dihadapkan pada cermin
Darinya, aku bisa melihat suatu titik nyaman.
Terang benderang.
Terlalu terang.. hingga membuatku sadar aku tidak seterang dulu.
Ya aku yang gelap. Kelam.
Mungkin saja...
aku memang dihadapkan pada musuh setiap orang
Sosok raksasa yang menyelubungimu penuh
Semua harus melewatinya
Sosok seperti... kedewasaan.
Atau mungkin saja...
Aku sedang dalam lubang gelap. Jatuh terlalu terlalu dalam.
Dalam relung atmosfer antara aku dan dia
Terhisap.
Terhisap oleh sebuah medan.
Medan yang merusak semua gelombang
Mengacaukan semuanya.
Sehingga sesaat aku bahkan tidak tau
Apakah ini gelap atau terang?
Sesaat saja, namun kemudian sudah terlambat
Semua tidak bisa kembali seperti semula
Aku kehilangan AKU.
Gelap sekali. Rasanya begitu kelam...
It's like I'm trying hard to be free,
brave a hundred storms to leave it
But I just can't..
Tapi, kemudian cahaya itu datang
Cahaya yang hangat yang memberikan aku kekuatan
Cahaya yang ternyata selalu ada,
tapi aku saja yang bodoh
Terlalu naif dan memalingkan wajahku dari Cahaya itu...
Rasanya Nyaman. Ringan sekali.
Sangat menyenangkan disirami kehangatan ini
Lembut, karena ini tidak dipaksakan
Bukan seperti medan yang menarikmu kencang
Seperti alami jatuh di hatimu,
disirami sampai melimpah ruah!
Aku tidak kurang
Ya, aku penuh sekali!
Climb.. climb and still climbing
I've been moving on.
Been? It's life what we're surviving for
I know I will say I moved on when I breathe my last breath
Ya, perasaanku penuh sekali.
Aku sampai tidak tau bagaimana cara mengungkapkannya.
Ah, tidak apa
Lagipula, aku sudah lupa menulis..
0 comment:
Post a Comment
Menurut kamu gimana?